Notification

×

Kode Iklan Disini

IDCloudHost | SSD Cloud Hosting Indonesia

Bursa Mobile

Website Instan

Mengulik Kisah NgeBaur (Ngebangunin Orang Sahur), Dari Berkah Sampai Menikah

Selasa, 09 April 2024 | April 09, 2024 WIB Last Updated 2024-04-08T18:40:56Z

Foto : Yunus, (Sesi Nge-Baur di Masjid Al-Ikhlas, Cidokom, Gunungsindur, Kab. Bogor)

Bogor, tapakjurnal.com (08/04/2024). Memasuki Bulan Ramadan, umat muslim di berbagai belahan Dunia menjalani Puasa 30 hari penuh. Banyak cara dilakukan agar senantiasa semangat dan khidmat dalam menjalankan kewajiban di bulan suci Ramadan.


Mulai dari sholat tarawih berjamaah di Masjid dan Musholla, Mencari Takjil, Ngabuburit, dan Beriktikaf.


Selain itu, sebelum berpuasa Umat muslim juga disunnahkan untuk melaksanakan makan di sepertiga malam sebelum masuk waktu Imsak, atau disebut makan Sahur.


Banyak keluh kesah dirasakan orang berpuasa ketika menjelang Sahur yaitu rasa kantuk yang sulit dikendalikan.


Berbagai cara dilakukan orang agar dapat makan sahur tepat waktu dan tidak kebablasan sampai waktu imsak.


Seperti halnya sering kita dengar menjelang Sahur tiba di Masjid-masjid dan musholla di berbagai sudut kota khususnya Indonesia.


Tradisi dan kebiasaan dalam membangunkan orang sahur. Ada yg memakai Kentongan, Bedug, atau alat-alat kreativitas lainnya yang lazim dipakai warga untuk membangunkan sahur.


Di sisi lain, terdengar hingar bingar sahut suara dari Speaker Masjid yang turut menyertai umat muslim untuk bangun saat waktu sahur tiba.


Nge-Baur, biasa dilakukan away bersama anak-anak Masjid Al-Ikhlas Kampung Poncol, Desa Cidokom, Gunungsindur, Bogor.


Istilah NgeBaur atau (Ngebangunin Sahur) yang dilantunkan oleh Yunus melalui pengeras suara Masjid telah lama ia lakukan.


Banyak Suka duka dalam Ngebaur (Ngebangunin Sahur) / membangunkan orang yang hendak berpuasa agar tidak kesiangan makan sahur.


Seperti yang dipaparkan Yunus, dalam sesi obrolan Pagi, Yunus mengatakan bahwa dulu sejak masih muda ia biasa melakukan kegiatan NgeBaur atau membangunkan orang Sahur menjelang pagi tiba.


Yunus sendiri menyambung generasi dari tradisi dan amanat dari DKM Masjid setempat.


Mengikuti jejak senior terdahulu, Sebelum ia lakukan sampai saat ini, tradisi NgeBaur telah dilaksanakan sejak lama.


"Suka Dukanya ada, Orang masih tidur ngantuk kita udah harus standby di Masjid," tuturnya


Selain ia membangunkan warga RT setempat, Yunus juga kerapkali mendapatkan request dari RT sebelah yang tak jauh dari Lokasi terdengar suara NgeBaur.


Mulai dari warga Perumahan Graha Aquila, Perumahan Bumi Panilaran, sampai ke Kampung Sebelah yang juga terhibur dan terbantu dengan adanya NgeBaur yang Yunus lakukan.


Selain mencari keberkahan, Yunus juga mempunyai pengalaman unik yang ia ceritakan, Saat itu ia pernah mendapati seorang pujaan hati. Ia memaparkan, sering membangunkan orang sahur dan tiba-tiba ada salah seorang perempuan yang kenal dan penasaran dengan Yunus saat itu. Dan kini Yunus telah menikah dan berumah tangga dengan perempuan yang dahulu ia sering bangunkan di waktu sahur.


"Ini saya bangunin sahur, mulai dari belom kenal, terus kenalan sampe Nikah dan sekarang saya berumah tangga," ungkap Yunus.


Selain untuk melaksanakan amanah dan tugas dari Dewan Kemakmuran Masjid, acara NgeBaur semata-mata juga untuk mencari berkah dan pahala di bulan ramadan.


Di Akhir penghujung ramadan, Yunus biasa menerima Upah berupa Beras dan amplop yang telah disiapkan DKM Masjid tiap tahunnya.


"Kalo dibilang berkah, Alhamdulillah berkah, berkah, berkah banget, biasanya setiap tahun dapat Beras, sama Amplop," tutur Yunus dalam sesi wawancara (08/04/2024).


Harapannya, generasi muda penerus di masa depan untuk dapat terus menggiatkan tradisi NgeBaur.


tapakjurnal.com (08/04/2024).

Website Instan
×
Berita & Artikel Perbarui
               
         
close